PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM meminta potensi wisata baik yang sudah ada maupun baru dirintis yang ada di sejumlah Kecamatan Kutasari untuk terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian warga Kutasari meningkatkan kesejahteraannya. Dirinya mengaku bangga dengan beberapa potensi wisata yang sudah dikelola dengan baik diantaranya wisata Situ Tirta Marta di desa Karangcegak dan juga desa wisata di desa Karangjengkol. Khusus kepada para Kepala Desa se Kecamatan Kutasari, Bupati Dyah H Pratiwi berharap potensi-potensi lain juga terus digali  tidak hanya wisata saja, karena dirinya meyakini potensi apapun akan dapat memajukan desa apabila dikembangkan dengan baik.

“Yang penting ada pergerakan dahulu dari desa, kami Pemerintah Daerah tak akan sungkan untuk berikan fasilitasi bantuan maupun pendampingan untuk mengembangkan potensi yang ada di masing-masing desa,” demikian disampaikan Bupati Dhah H Pratiwi saat menghadiri silaturahmi dan halal bi halal dengan aparatur dan masyarakat Kutasari di halaman kantor Kecamatan Kutasari, Rabu (19/6).

Tak hanya memperhatikan potensi desa, dalam kesempatan tersebut Bupati Dyah H Pratiwi juga menyampaikan Pemda Purbalingga pada tahun 2019 dan 2020 telah alokasikan anggaran untuk pembangunan sejumlah insfrastruktur diantaranya pengembangan pasar Kutasari, pasar Tobong dan telah rumuskan pembangunan terminal Kutasari. Pemda juga telah menganggarkan alokasi dana pembangunan jalan di wilayah Kutasari diantaranya jalan Tobong-Kejen dan jalan raya Kutasari-Purbalingga.

“Saya berharap nantinya dengan pembangunan insfrastruktur di Kutasari ini akan semakin menggeliatkan roda perekonomian warga dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Kutasari,” katanya.

Selanjutnya Bupati Dyah H Pratiwi kembali mengungkapkan pentingnya meraih prestasi opini wajar tanpa pengecualian (WTP) karena dengan prestasi tersebut Purbalingga mendapatkan kucuran Dana Intensif Daerah (DID) dari Pemerintah Pusat yang dapat dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih baik lagi. Bupati Dyah H Pratiwi sampaikan terimakasih, karena prestasi WTP Pemkab Purbalingga tentunya atas dukungan seluruh jajaran aparatur, Kepala Desa beserta perangkatnya dan juga atas sengkuyung warga dan tokoh masyarakat Kutasari dalam mendukung program-program pembangunan Pemkab Purbalingga.

“Perolehan WTP ketiga kalinya, tentunya rewards berupa anggaran DID yang kita dapat akan lebih banyak lagi dan itu akan didistribusikan bagi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk anggaran-anggaran ke desa yang banyak membutuhkan dukungan finansial dalam rangka pembangunan insfrastruktur dan kebutuhan anggaran lainnya,” kata Bupati Dyah H Pratiwi.

Dalam sambutannya Camat Kutasari Sutrisno SSos menyampaikan permohonan maaf dan ikrar silaturahmi mewakili seluruh masyarakat Kec Kutasari. Sutrisno menyatakan seluruh aparatur dan masyarakat Kutasari siap menyengkuyung program dan kebijakan Pemkab Purbalingga. Sementara tausiah dalam kegiatan silaturahmi disampaikan oleh KH Nurkholis Masrur SAg dari Kantor Kementerian Agama Kab Purbalingga. KH Nurkholis sampaikan 4 hal yang merupakan ciri-ciri orang yang bertakwa dan diterima ibadahnya selama menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan.

Yang pertama menurut Kh Nurkholis adalah tawadlu yakni tidak sombong/takabur, selalu rendah hati/andap asor dengan tidak pernah meremehkan orang lain serta tidak mengunggulkan kelebihan yang dimiliki. Kedua adalah konaah selalu menerima segala apapun yang diberikan Allah SWT, tanpa mengeluh atau merasa kurang. Ketiga adalah wara’ yaitu mampu mengendalikan dirinya dengan menjauhi hal-hal yang haram karena apabila dari rejeki dan makanan yang kita nikmati akan menghalangi masuk surga. Berikutnya adalah selalu berjuang di jalan Allah menurutkemampuannya masing-masing, baik berjuang dengan hartanya, ilmunya, kekuatannya, pengalamannya maupun berjuang dengan do’a.

“Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang pasti diterima ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya, namun tidak semua ibadah diterima amalanya dan diampuni dosanya apabila masih saja berbuat dzolim karena perintah Allah SWT mensyaratkan untuk berbuat baik kepada semua makhluknya, bahkan kepada hewan ataupun alam lingkungannya dan kesalehan sosial lebih tinggi nilainya di hadapan Allah SWT daripada hanya kesalehan spiritual,” kata KH Nurkholis. (t/humpro2019)