PURBALINGGA – Ada-ada saja cara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi untuk melakukan sosialisasi pemakaian masker kepada anak-anak muda yang tengah nongkrong di alun-alun, Jum’at (22/5) sore. Bupati meminta agar para kawula muda yang tengah pacaran untuk sementara jangan berkerumun dan tetap jaga jarak.

“Mas-mas dan mbak-mbak yang pacaran, jangan lupa tetap pakai masker ya. Untuk sementara juga jaga jarak ya. Kalian belum halal-kan,” ujar Bupati Tiwi melalui pengeras suara kecil dari atas mobil pick up Satpol PP.

Sejumlah anak-anak muda yang tengah duduk berduaan pun tersipu malu-malu. Sejurus kemudian duduknya bergeser, seolah menjaga jarak. Beberapa anak muda lain malah berteriak, “belum punya pacar bu…  Maskernya dibagi bu”.  Bupati Tiwipun membagikan masker yang telah disiapkan.

Bupati Tiwi hampir tak pernah lelah melakukan sosialisasi anjuran pemerintah, mulai dari penggunaan masker, menjaga jarak, untuk sementara tidak berkerumun dan lebih baik tetap tinggal di rumah jika tidak ada hal penting di luar.

“Bapak-ibu para pemilik toko dan pengunjung toko untuk memakai masker ya. Pemilik toko wajib menyediakan tempat cuci tangan. Jika ada pembeli yang datang tidak memakai masker, mohon untuk tidak dilayani dan dilarang masuk.  Yang tidak memakai masker, akan kami karantina selama sehari di tempat karantina bumi perkemahan Munjuluhur,” ujar Bupati Tiwi.

Bupati Tiwi mengungkapkan, saat ini kasus positif covid di Purbalingga sudah mencapai 53 orang. Untuk menekan sebaran kasusnya perlu kesadaran semua pihak, termasuk para pengunjung toko dan alun-alun.

“Dengan memakai masker akan mengurangi droplet saat seseorang berbicara atau batuk. Hal itu bisa mengurangi penyebaran covid. Ayo bapak-ibu, kita jaga bersama Purbalingga, mulai dari menjaga kesehatan diri kita sendiri dan orang lain,” ujar Bupati Tiwi.

Sasaran sosialisasi kali ini di pusat pertokoan di Jalan Jenderal Soedirman, Jalan MT Haryono dan di seputar alun-alun Purbalingga. (y-Humas Purbalingga).