PURBALINGGA – Maskapai penerbangan Susi Air berminat membuka jalur penerbangan Purbalingga (Wirasaba) – Jakarta (Halim Perdana Kusuma). Susi Air tengah menjajagi dibukanya jalur ini dengan memanfatkan lapangan udara (Lanud) Wirasaba milik TNI Angkatan Udara di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Jalur penerbangan ini untuk melengkapi rute Cilacap (Tunggulwulung) – Jakarta (Halim Perdana Kusuma).

            Sales Operation Susi Air, Indra mengungkapkan, pada prinsipnya Susi Air telah siap, hanya tinggal masalah administrasi saja. Untuk kepastian selanjutnya, lanjut Indra, akan diadakan pertemuan kemudian antara owner Susi Air.  Susi Pujiastuti dengan empat bupati masing-masing Bupati Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, dan Wonosobo serta dengan Gubernur Jateng. ”Prinsipnya kami siap, tinggal perijinan administrasi saja,” kata Indra yang ditemui disela-sela kunjungan Gubernur Jateng Bibit Waluyo di Lanud Wirasaba, Selasa (28/8). Ikut hadir dalam kunjungan itu Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko, Bupati Banyumas Mardjoko, dan Bupati banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.

            Indra mengatakan, untuk teknis lapangan udara Wirasaba sudah memenuhi syarat operasional penerbangan pesawat milik Susi Air. Pesawat yang digunakan dengan jenis Cessna C208 B Grand Caravan dengan kapasitas tempat duduk 12 orang. Jenis pesawat ini sama yang dioperasikan pada penerbangan Cilacap – Jakarta. ”Pengoperasian penerbnagan ini paling tidak akan menjadi moda transportasi yang cepat dan membuka isolasi wilayah Jateng Barat Selatan dengan pesawat udara,” katanya.

Dikatakan Indra, untuk perhitungan secara ekonomis untuk penerbangan ini memang belum dilakukan, namun kami berharap prospeknya sangat bagus. Indra mencontohkan, pada sehari menjelang Idul Fitri pekan lalu, Susi Air melakukan penerbangan Jakarta – Wirasaba yang membawa rombongan keluarga mantan presiden Soehrto Bambang Trihatmojo dengan Mayangsari. ”Penerbangan berjalan sukses, dan tidak ada kendala apa-apa,” kata Indra.

Dimanfaatkan Daripada Nganggur

            Sementara itu Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengatakan, jika Lanud Wirasaba dibuka untuk penerbangan komersial maka akan memberikan kemudahan transportasi yang cepat bagi wilayah Jateng bagian Barat, Tengah dan Selatan. Wilayah itu seperti Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Wonosobo, sebagian Brebes, sebagian Kebumen dan Pemalang wilayah Selatan serta sebagian Temanggung.

”Jika tidak mempengaruhi operasional TNI Angkatan Udara, maka lebih baik Lanud Wirasaba dimanfaatkan untuk penerbangan komersial. Daripada bandaranya nganggur, kan lebih baik dimanfaatkan untuk masyarakat,” kata Gubernur Bibit Waluyo.

            Dikatakan Gubernur, landasan udara Wirasaba sepanjang 850 meter sangat cocok untuk penerbangan pesawat kecil. Disisi lain, dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memperhatikan perlunya moda transportasi yang cepat dan pengalaman arus mudik, maka tidak ada salahnya bandara udara wirasaba dimanfaatkan untuk bandara komersial. Selain memberikan kemudhan, juga membuka peluang bisnis bagi maskapai penerbangan. ”Saya optimis, kelak bandara Wirasaba akan bisa dibuka untuk penerbangan komersial. Pemprov siap mendukung agar perijinan dan sinergi perencanaan yang baik bisa diwujudkan,” kata Bibit Waluyo.

            Sementara itu Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko mengatakan, langkah yang telah ditempuh untuk mewujudkan bandara Wirasaba sebagai bandara komersial sudah dirintis sejak tahun 2006. Pada tahun itu dilakukan studi kelayakan pengembangan pangkalan udara Wirasaba menjadi lapangan udara komersil. Tahun 2007 dilakukan penyusunan rencana induk pengembangan (RIP) master plan Lanud Wirasaba. Pada tahun 2007 juga telah dikeluarkan ijin pemanfaatan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersil dengan surat KSAU tertanggal 30 April 2007. Pada tahun 2008 disusun Detail Enginering Design, tahun 2008 dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)  yang kemudian ditetapkan dalam Perda nomor 5 tahun 2011.  Tahun bulan Juli 2011 rencana pengembangan bandara Wirasaba juga telah dipaparkan di Dirjen Perhubungan Udara.

            ”Pada tahun 2012 dibangun jembatan Linggamas yang menghubungkan Purbalingga dan Banyumas bagian Selatan. Jembatan ini sebagai pol jaringan jalan akses rencana menuju bandara Wirasaba,” kata Heru Sudjatmoko.

            Komandan Lanud Wirasaba Mayor Pnb Veradiyanto mengatakan, kesiapan bandara Wirasaba yang sudah ada yakni memiliki lahan yang cukup luas yakni seluas 115,042 hektar. Kemudian pondasi landasan yang kokoh, sarana apron dan penerangan, tower pengatur lalu lintas udara (PLLU), peralatan Meteo, peralatan komunikasi, pengisian bahan bakar pesawat (avtur/avigas), dan personil yang teramil dalam penerbangan. ”Pada prinsipnya kami mendukung pengembangan bandara ini sebagai penerbangan komesil, sepanjang perijinan sudah diselesaikan,” kata Veradiyanto. (Humas/y/hr)