PURBALINGGA – Kegiatan rutin shalat tarawih keliling (tarling) yang dilaksanakan jajaran Pemerintah Kabupaten (pemkab) Purbalingga yang dibagi dua tim terdiri dari tim I dipimpin Bupati Purbalingga dan tim II dipimpin Wakil Bupati Purbalingga dengan mengikut sertakan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setiap bulan suci ramadhan ke berbagai pelosok desa selain sebagai sarana silaturahmi kepada alim ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat, juga sebagai sarana aspirasi bagi masyarakat pembenahan infrastruktur.  Tarling juga mempunyai tujuan, antara lain untuk membangun kominikasi serta  menyerap informasi dari masyarakat.

“Dengan tarling, selain untuk membangun komunikasi, juga untuk menyerap informasi dan aspirasi langsung dari masyarakat,”terang Bupati Purbalingga saat memberikan sambutan pada Tarawih Keliling Tingkat Kabupaten Purbalingga di Masjid Ataqwa Dusun II Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Senin malam (20/6).

Dengan tarling, sambung Bupati, pimpinan SKPD akan melihat langsung kondisi infrastruktur yang ada di wilayah, mulai jalan,  kondisi masyarakat serta permasalahan lainnya. Adanya kerusakan jalan dan penerangan jalan yang rusak juga dapat diketahui secara langsung.

“Saat perjalanan tarling, begitu ada jalan rusak akan kita catat dan meminta pihak terkait untuk membenahinya, begitu juga ketika ada lampu penerangan jalan yang mati agar dicatat dan harus ditindak lanjuti,”jelasnya.

Bupati menambahkan, bahwa tarling juga mempunyai tiga tujuan, selain untuk meneruskan visi bupati terdahulu, guna mewujudkan Purbalingga yang mendiri dan berdaya saing menuju masyarakat yang sejahtera serta berakhlak mulia, untuk tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan spiritualitas dalam beribadah, khususnya ibadah di bulan suci ramadhan.

“Tujuan pertama tarling adalah untuk meningkatkan spiritualitas dan  tidak hanya sekedar kumpul-kumpul, tapi dengan tarling kita harapkan untuk mendorong greget ibadahnya di bulan suci meningkat kepada masyarakat di desa . Sehingga kalau orang greget  ibadahnya meningkat, maka segala aspek kehidupannya juga turut meningkat , kualitas pekerjaan meningkat. Akan tetapi sebaliknya orang beragama tapi males, maka nasibnya juga tidak akan ada perubahan,”jelasnya.

Tujuan kedua, sambung Bupati adalah  untuk membangun kebersamaan, ikhuwah, silaturahmi, antara ulama, umaro dan  umat, mulai kyai pimpinan agama dan pimpinan pemerintahan ketemu untuk saling merumuskan, saling asah, asuh, berembug dan  bertukar pikiran serta  berdiskusi untuk bagaimana memajukan Kabupaten Purbalingga. Sehingga  dengan tarling ada komunikasi antar utokoh agama, masyarakat dan pimpinan. Dan tujuan ketiga adalah untuk membangun kultur,  sehingga kegiatan tarling selain untuk meningkatkan budaya dalam beragama juga untuk membangun budaya komunikasi antar pimpinan, alim ulama dan masyarakat untuk  membangun Purbalingga sehingga dengan budaya tersebut dapat menjadi virus-virus positif unutk perubahan. (Sukiman)