PURBALINGGA, INFO – Untuk menekan kasus kesenjangan gender, Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan membentuk Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Sosialisasi Pengembangan DRPPA, Kamis (20/10) di Pendopo Dipokusumo Purbalingga.

Bupati Tiwi mengatakan berdasarkan Surat Keputusan (SK)  Menteri P3A Republik Indonesia No. 70 tahun 2021, Kabupaten Purbalingga dan Kota Semarang dijadikan pilot project kabupaten ramah perempuan dan anak. Tiwi berharap agar seluruh elemen mulai dari Pemkab hingga Pemdes untuk berkolaborasi menjalankan amanah tersebut.

“DRPPA adalah desa yang mana melibatkan perempuan dalam pengambilan keputusan dan pembangunan infrastrukturnya juga harus ramah anak,” ujarnya.

Selain Desa Pandansari (Kejobong) dan Sempor Lor (Kaligondang) yang telah dilaunching sebagai percontohan pada 18 Maret 2022 yang lalu, Tiwi berharap ada penambahan untuk DRPPA di Kabupaten Purbalingga. Ia melanjutkan, di Purbalingga terdapat 35 Kepala Desa (Kades) perempuan yang diharapkan mulai melaksanakan program DRPPA ini.

Setelah menjabat sebagai bupati perempuan pertama di Purbalingga, Tiwi mengatakan pada tahun 2021 Kabupaten Purbalingga mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak dan Parahita Eka Praya dari Kementrian P3A. Ia berharap bisa mempertahankan penghargaan tersebut dengan adanya program DRPPA.

“Saya nderek (ikut=Bahasa Jawa) titip ini untuk disukseskan. Mudah-mudahan ikhtiar kita bisa membawa kemajuan untuk desa dan Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya. (fph/kominfo)