PURBALINGGA INFO – Wakil Bupati Purbalingga Sudono, membuka acara diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting  Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBP3A) Kabupaten Purbalingga di Operation Room Graha Adiguna Purbalingga, Rabu (29/11/23).

Acara tersebut bertujuan untuk menyampaikan temuan dan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut terkait masalah stunting yang menjadi perhatian serius di Kabupaten Purbalingga.

Dalam sambutannya, Wabup Sudono menyampaikan pentingnya kesadaran bersama dalam menangani masalah stunting. Ia juga menekankan peran penting semua pihak, baik Pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, untuk berkontribusi aktif dalam memerangi stunting.

“Yang saya harapkan kebersamaannya dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Purbalingga,” katanya.

Selain itu, Wabup sudono juga menargetkan prevalensi stunting di kabupaten Purbalingga berada di bawah 10 persen pada 2024 nanti.

“Saat ini sudah bagus karena sudah dibawah target nasional, 12,1 persen pada bulan agustus 2023 dan mendapatkan penghargaan. Harapan kita stunting di Purbalingga berada di angka satu digit atau dibawah 10 persen, nanti akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali,” ungkapnya.

Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dinsosdalduk KBP3A, Mukhsinun menyampaikan kegiatan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dalam melaksanakan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko stunting salah satunya audit kasus stunting.

“Rencana aksi nasional tersebut mencakup yang pertama penyediaan data keluarga berisiko stunting. Kedua, pendampingan keluarga berisiko stunting. Ketiga,  pendampingan calon pengantin atau calon pasangan usia subur. Keempat surveilans keluarga berisiko stunting dan kelima audit kasus stunting,” katanya.

Dalam diseminasi tersebut, para peserta mendapatkan gambaran mendalam melalui contoh hasil audit stunting yang dilakukan oleh Puskesmas Serayu Larangan di Desa Sangkanayu, seperti faktor-faktor penyebab stunting, program yang telah dan akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut,  dan berbagai rekomendasi dan strategi untuk memperkuat upaya pencegahan stunting. (DHS/Kominfo)