MEKKAH – Menjelang pelaksanaan ibadah haji atau yang sering disebut dengan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) para petugas pendamping ibadah haji telah melakukan pemetaan jemaah calon haji (calhaj) berdasarkan kemampuan fisiknya. Sutrisno salah satu Petugas Haji Daerah (PHD) bidang kesehatan mengatakan petugas kesehatan telah memitigasi jemaah yang sehat, risti (resiko tinggi), yang sakit, dan yang masih dirawat di rumah sakit.
Sutrisno juga mengabarkan melalui pesan WA, Selasa (3/6/2025) terdapat 2 jemaah calhaj yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit National Arab Saudi karena menderita stroke dan bronkitis. Dia menambahkan, bagi kedua jemaah calhaj tersebut nantinya akan dilakukan safari wukuf saat pelaksanaan ibadah haji di Armuzna.
“Untuk Petugas Layanan Kloter memitigasi yang murur dan safari wukuf sesuai aturan di Arab Saudi, serta menginformasikan terkait edaran penundaan tanazul di tahun ini,” ujarnya.
Sutrisno melanjutkan, skema pelaksanaan Armuzna bagi jemaah calhaj Purbalingga dibagi menjadi 3 syarikah yang nantinya pendorongan akan terbagi di 3 kafilah besar. Pendorongan dari hotel menuju Arafah dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah (4 Juni) hingga 12 Dzulhijjah (8 Juni), hal karena jadwal pemulangan kloter 1 dan 2 ke tanah air pada tanggal 16 Dzulhijjah (12 Juni).
Yendriyuda (53), salah seorang jemaah asal Kelurahan Kedungmenjangan mengatakan pembekalan dari para petugas menjelang Armuzna sudah sangat baik dan para petugas nampak totalitas dalam melayani para jemaah. Saat ini para jemaah sudah diminta untuk mempersiapkan fisik dengan cukup istirahat, makan makanan yang bergizi, dan tidak memaksakan diri untuk salat di Masjidil Haram akan tetapi cukup di masjid sekitar hotel atau di hotel.
“Pembekalan kesehatan dari petugas kesehatan kloter sangat baik untuk jemaah yang membutuhkan pertolongan. Pembekalan lain terkait konsumsi selama di Armuzna yaitu paket siap saji,” pungkasnya. (FH/kominfo)
Jelang Armuzna Petugas Lakukan Pemetaan Kemampuan Fisik Jemaah Calhaj
