PURBALINGGA – Sebanyak 600 siswa kelas X SMK Negeri 1 Kaligondang mengikuti kegiatan Blok Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema kebekerjaan, yang digelar selama dua hari pada 14–15 Mei 2025. Bertempat di aula sekolah, kegiatan ini mengusung topik “Kompetensi dan Persiapan Diri untuk Dunia Kerja dan Dunia Industri” dan berfokus pada penguatan soft skill, terutama keterampilan berbicara di depan umum atau public speaking.

Koordinator P5 SMKN 1 Kaligondang, Yudhi Fiansyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang menitikberatkan pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa secara holistik. Menurutnya, pemahaman terhadap kompetensi teknis saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan kemampuan komunikasi yang baik.

“Ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka agar siswa tidak hanya paham kemampuan atau kompetensi secara kognitif di bidang yang mereka pilih, melainkan punya karakter yang cakap,” ujar Yudhi saat ditemui di sela kegiatan, Rabu (14/5/2025).

Ia menambahkan bahwa tema kebekerjaan dalam P5 bersifat berkelanjutan dan disesuaikan dengan jenjang kelas. Di kelas X, siswa diajak memahami dasar-dasar public speaking, personal branding, serta pengenalan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Selanjutnya, di kelas XI mereka akan melakukan kunjungan ke dunia industri, dan di kelas XII akan difokuskan pada tahapan memasuki dunia kerja seperti penyusunan lamaran kerja dan wawancara.

“Kami ingin siswa memiliki kesiapan mental dan keterampilan yang memadai saat benar-benar masuk ke dunia kerja nantinya,” imbuh Yudhi.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Wisnu Wirawan, Staf Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya keterampilan public speaking sebagai modal utama dalam dunia kerja, pendidikan, maupun interaksi sosial sehari-hari.

“Public speaking adalah kemampuan berbicara di depan umum, baik dalam konteks formal maupun informal. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari menyampaikan informasi, ide, sampai mempengaruhi audiens. Ini adalah keterampilan esensial yang harus dimiliki generasi muda,” terang Wisnu.

Lebih lanjut, ia juga membagikan sejumlah kiat praktis dalam menguasai audiens saat berbicara di depan umum. Teknik yang disampaikan antara lain mencakup pentingnya persiapan materi, menjaga kontak mata, mengatur intonasi suara, dan penggunaan gestur tubuh yang tepat.

“Ngomong itu bukan soal siapa yang paling lantang, tapi siapa yang paling bisa menyampaikan pesan dengan efektif hingga benar-benar dipahami oleh audiens,” pungkasnya.

Melalui kegiatan P5 ini, pihak sekolah berharap para siswa mampu membekali diri dengan keterampilan yang tidak hanya menunjang proses belajar, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja ke depan. (GIN/Kominfo)