PURBALINGGA INFO — Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari tenaga pengajar di bawah naungan Yayasan Ma’arif NU dan para pelaku UMKM mengikuti Seminar Pembuatan Platform Digital dengan Domain .id yang digelar di Pendopo Cahyana Purbalingga, Kamis (12/6/25). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Astana Mina Mandiri dan PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), sebagai bagian dari Program Pencerahan Budaya Bangsa, Sub-program Penerapan Ilmu dan Teknologi Tepat Guna.
Seminar ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam membangun platform digital berbasis domain lokal Indonesia. Materi yang disampaikan mencakup langkah-langkah teknis untuk membuat website maupun platform digital lainnya menggunakan domain .id. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami pemanfaatan domain .id sebagai bagian dari strategi transformasi digital, baik di sektor pendidikan, bisnis, maupun pemerintahan.
Acara ini turut dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga Ahmad Sa’bani dan menghadirkan narasumber dari IT Solution, Nur Susilo. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilainya sangat relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Kegiatan positif seperti ini patut kita dukung. Ini sangat membantu Pemkab Purbalingga dalam memberikan pelatihan dan penerapan teknologi kepada masyarakat, terutama di era transformasi digital yang berkembang begitu pesat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa masyarakat sebaiknya tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menjadi kreator. “Kita sering kali hanya menjadi market. Nah, karena ini seminar pembuatan platform digital, saya mengajak bapak ibu untuk benar-benar belajar agar ilmu yang diberikan bisa memperluas wawasan kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dimas menjelaskan bahwa domain .id mencerminkan identitas Indonesia di dunia maya. “Kalau menggunakan domain .id, berarti pemiliknya orang Indonesia. Ini sangat relevan jika bapak ibu berkreasi dalam bidang digital, baik untuk mendukung kegiatan UMKM, pendidikan, maupun lembaga lainnya,” katanya.
Ia mendorong peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dari seminar menjadi ide-ide kreatif. Peserta, khususnya para guru, dapat mulai membuat website sekolah menggunakan domain .id sebagai bagian dari digitalisasi lembaga. Selain itu, ilmu yang diperoleh juga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan peluang usaha sampingan yang dapat menunjang kesejahteraan.
“Misalnya membuat website sayuranpurbalingga.id untuk mempertemukan petani dengan pasar, atau guru membuat video pembelajaran dan menjualnya melalui website. Itu sah-sah saja,” ujar Wabup Dimas memberi contoh konkret.
Ketua Umum Astana Mina Mandiri, Anton Harri Nugroho, menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata pemanfaatan teknologi tepat guna. Ia berharap dari 200 peserta, ada yang menunjukkan ketertarikan mendalam dalam dunia digital dan akan difasilitasi oleh PANDI untuk belajar lebih lanjut.
“Harapannya, semangat untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM terus digalakkan. Terutama bagi masyarakat yang bergerak di bidang usaha atau yang membutuhkan fasilitas multimedia, agar menggunakan nama domain .id sebagai identitas digital mereka,” ungkapnya. (dhs/Kominfo)