PURBALINGGA INFO – Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten Purbalingga melaksanakan Verifikasi Lapangan (Verlap) terhadap 10 sekolah yang mengikuti Seleksi Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK) Tahun 2025.

Kegiatan ini mengacu pada surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga Nomor 600.4/0390 tanggal 25 Februari 2025 tentang Seleksi Sekolah Adiwiyata dan Perpanjangan Penghargaan Adiwiyata Kabupaten. Verlap dipimpin Wakil Ketua Tim, M. Nurdin Luthofa, Kepala Bidang PSLB3PKLH DLH Kabupaten Purbalingga bersama anggota tim lainnya, berlangsung selama tiga hari pada 9–11 September 2025.

“Sekolah yang mengikuti CSAK tahun ini ada 12 sekolah, namun yang diverlap hanya 10 sekolah. Dua sekolah tidak diverlap karena sudah menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten (SAK) sejak 2021, yakni SDN 2 Bobotsari dan SDN 1 Bojong,” jelas Nurdin.

Dari total 12 sekolah peserta, terdiri dari 8 SD dan 4 SMP. Jadwal verlap hari pertama, 9 September 2025, mencakup SDN 1 Wanogara Wetan, SDN 2 Wanogara Wetan, dan SDN 1 Makam di Kecamatan Rembang. Hari kedua, 10 September, dilakukan di SDN 1 Tumanggal (Pengadegan), SMPN 1 Kejobong, dan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. Sedangkan hari terakhir, 11 September, menyasar SDN 1 Kalikabong (Kalimanah), SDN 1 Prigi (Padamara), SMPN 4 Kutasari, dan SMPN 2 Bojongsari.

Kepala SDN 2 Wanogara Wetan sekaligus Plt. Kepala SDN 1 Wanogara Wetan, Tri Setiyono, S.Pd., menyampaikan motivasinya mengikuti seleksi CSAK. “Adiwiyata menjadi kesempatan meningkatkan mutu pendidikan melalui pembiasaan budaya bersih dan peduli lingkungan di sekolah,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Penilai Adiwiyata, Andin Anggoro, Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Muda DLH, menyampaikan adanya regulasi baru. “Dalam Permen Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2025, Sekolah Adiwiyata Kabupaten nantinya dapat langsung mengikuti seleksi tingkat nasional tanpa harus melalui seleksi provinsi,” terangnya.

Hasil verlap menunjukkan masih ada sejumlah catatan perbaikan, seperti pemanfaatan limbah air wudhu, konservasi air dan energi, kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan sampah, serta pengurangan penggunaan plastik di kantin. Sekolah dengan lahan cukup luas juga diimbau menambah tanaman hijau dan pot-pot tanaman.

Dokumen yang sudah masuk DLH turut dievaluasi dan diberikan tenggat waktu perbaikan. Selanjutnya, tim akan melakukan rapat untuk menentukan nilai, menetapkan sekolah yang lolos sebagai SAK, sekaligus memilih enam sekolah terbaik (3 SD/MI dan 3 SMP/MTs).

“Pengumuman rencananya dilakukan Oktober mendatang, dengan penghargaan akan diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga,” pungkas Andin. (Ady/Kominfo)

 

DI SDN PRIGI

DI SMP N 4 KUTASARI

DI SD N KALIKABONG

DI SD N MAKAM REMBANG

DI SD N 1 TUMANGGAL PENGADEGAN

DI SMP N 1 KEJOBONG

DI RUANG SMP ISTOQOMAH SAMBAS

DI SMP N 2 BOJONGSARI