Wakil Bupati Purbalingga Drs Sukento Ridho
 Marhaendrianto MM  memperkirakan pelantikan dirinya menjadi Bupati
 devinitif bakal dilaksanakan pada 28 Desember mendatang. Bila
 terlaksana tanggal itu, maka agenda peringatan hari jadi Purbalingga
 ke-183 berupa acara Pawai Budaya akan digeser menjadi tanggal 29
 Desember.
 Kesepakatan pelaksanaan pelantikan tanggal 28 Desember, didasarkan
 pada “ancer-ancer” waktu yang diberikan pihak provinsi, menyusul
 pertemuan antara Asisten 1 Kodadiyanto SH MM dengan pejabat provinsi.
 Diakui Sukento, surat Mendagri tentang persetujuan dirinya menjadi
 bupati telah diterima melalui provinsi pada Rabu malam (11/12).
 Rencananya, Wabup dan Ketua Dewan akan menghadap Gubernur pada pekan
 depan.
 “Saat ini tinggal menunggu kesempatan Gubernur. Saya dengan Ketua
 Dewan sudah bicara dan akan menghadap gubernur pekan depan. Sudah ada
 ancer-ancernya tanggal 28 Desember,” katanya di sela-sela acara Dialog
 Warung Tarsun di RRI Purwokerto, Kamis petang (12/12).
 Sukento kembali menegaskan, bahwa tertundanya pelantikan bupati
 Purbalingga bukan masalah “etung-etungan” hari baik. Apalagi terkait
 politis. Menurutnya, penundaan itu hanya karena proses administrasi
 saja. Dimana khusus pelantikan bupati Purbalingga, mengharuskan
 Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah hadir dua-duanya.
 Kehadiran Gubernur dalam kapasitas sebagai yang melantik dan Wakil
 Gubernur Heru Sudjatmoko sebagai mantan Bupati yang harus menyerahkan
 jabatan.
 Seperti diketahui, sebelumnya Heru Sudjatmoko adalah Bupati
 Purbalingga. Pada Pilgub Jateng lalu, Heru Sudjatmoko menjadi Wakil
 Gubernur mendampingi Gubernur terpilih Ganjar Pranowo.
Pawai Budaya Digeser
 Terkait rencana pelantikan bupati, agenda peringatan hari jadi
 Purbalingga yang semula dijadwalkan yakni Pawai Budaya digeser.
 Sebelumnya, acara yang akan menampilkan berbagai potensi seni budaya
 yang berkembang di Purbalingga dijadwalkan pada 28 Desember.
 “Betul, acara pawai budaya digeser menjadi tanggal 29 Desember.
 Kebetulan bertepatan dengan hari Minggu sehingga memberikan banyak
 kesempatan warga untuk berpartisipasi dan menyaksikan acara itu,”
 ungkap Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinbudparpora Drs Sri Kuncoro,
 Jum’at (13/12).
 Menurutnya, panitia telah mengirimkan pemberitahuan penjadwalan ulang
 Pawai Budaya kepada berbagai pihak terkait.
 Selain penjadwalan ulang Pawai Budaya, juga ada beberapa acara yang
 diusulkan Dinbudparpora yang terpaksa dibatalkan. “Ada empat acara
 yang tidak jadi diselenggarakan,” jelasnya.
 Keempat acara itu, lanjut Kuncoro, yakni Seminar Keris dan Pameran
 Keris yang semula direncanakan pada Minggu (15/12). Kemudian acara
 Festival Permainan Rakyat, Peragaan Busana dan Penggunaan Bahasa
 Banyumasan serta Pemutaran Film Unggulan juga dibatalkan.
 “Acara lainnya tetap dilaksanakan sebagaimana jadwal yang sudah
 disosialisasikan,” katanya.
 Ditambahkan, pada peringatan Hari Jadi Purbalingga tahun ini,
 masyarakat bakal dihibur dua penampilan artis ibu kota. Yakni
 penampilan mantan artis cilik Tina Toon pada acara Malam Resepsi yang
 akan dipentaskan di Pendapa Dipokusumo, Rabu malam (18/12). Kemudian
 artis nasional lainnya adalah pentas Band The Changcutter di GOR
Goentoer Darjono pada Sabtu (21/12). (Humas/Hr)




