PURBALINGGA – Sebanyak 600 siswa yang terdiri dari 200 murid Taman Kanak-kanak (TK) dan 400 siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti lomba mewarnai dan melukis dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional Tahun 2025 tingkat Kabupaten Purbalingga. Kegiatan berlangsung meriah di Pendopo Dipokusumo, Sabtu (25/10/2025), dan menjadi bagian dari rangkaian menuju puncak acara bertajuk Symphony Batik Purbalingga yang akan digelar malam harinya di Alun-alun Purbalingga.
Peserta tampak antusias mengekspresikan kreativitas mereka melalui karya bertema batik. Dengan penuh semangat, anak-anak mewarnai dan melukis berbagai motif khas batik Nusantara sebagai bentuk kecintaan terhadap warisan budaya bangsa.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga, Syahzani Fahmi Muhammad Hanif, hadir membuka kegiatan sekaligus menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan dan pelestarian batik lokal.

“Permasalahan dunia batik, khususnya batik lokal saat ini adalah soal regenerasi. Di Purbalingga ada 20 sentra batik yang perlu terus dijaga keberlangsungannya. Karena itu, kita harus mengenalkan batik kepada anak-anak sejak dini,” ujar Syahzani dalam sambutannya.
Ia menjelaskan, kegiatan lomba ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi untuk menanamkan nilai budaya serta mengenalkan filosofi batik kepada generasi muda. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mengenal batik sebagai kain, tetapi juga memahami makna dan keindahan di balik motifnya.
Selain lomba mewarnai dan melukis, rangkaian peringatan Hari Batik Nasional di Purbalingga juga akan diisi dengan kegiatan membatik kolosal sepanjang 50 meter. Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan dan diharapkan menjadi media pembelajaran bersama dalam melestarikan batik.
“Jangan lupa, nanti malam di Alun-alun akan digelar puncak acara Symphony Batik Purbalingga. Akan ada pameran pengrajin batik, kuliner, serta hiburan untuk masyarakat. Mari bersama kita ramaikan dan lebih mencintai produk batik kita,” tambahnya.
Syahzani turut memberikan apresiasi atas antusiasme para peserta, guru pendamping, serta orang tua yang telah mendukung kegiatan tersebut. Ia menilai semangat dan keterlibatan semua pihak menjadi bukti kuat bahwa kecintaan terhadap batik terus tumbuh di kalangan generasi muda.

“Selamat berekspresi untuk anak-anak semua. Terima kasih kepada para guru dan orang tua yang sudah mendampingi. Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk semakin mencintai batik,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Purbalingga bersama Dekranasda berupaya meneguhkan komitmen dalam menjaga eksistensi batik sebagai identitas budaya daerah sekaligus memperkuat regenerasi pengrajin batik di masa mendatang. (GIN/Kominfo)


