PURBALINGGA – Sebanyak 33 desa dan 2 Kecamatan di Kabupaten Purbalingga kembali mendeklarasikan diri menjadi Desa dan Kecamatan yang masyarakatnya telah melaksanakan stop buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Deklarasi dipimpin oleh Kepala Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Lasmono dan disaksikan langsung oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM (Tiwi) sekaligus menandatangani prasasti stop buang air besar sembarangan.

“Sebelumnya sudah ada 116 desa yang ODF. Kalau ditambah 33 desa yang melakukan deklarasi hari ini maka sampai dengan saat ini sudah ada 149 desa yang sudah ODF, termasuk desa Kramat ini,” kata Bupati Tiwi saat melaksanakan Gebrak Gotong Royong bersama masyarakat Desa Kramat Kecamatan Karangmoncol yang dipusatkan di lapangan desa setempat, Kamis (5/12).

Dikatakan Bupati Tiwi, Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kesehatan terus berupaya  mewujudkan Purbalingga ODF melalui peningkatan kecukupan kebutuhan akses sanitasi baik kuantitas maupun kualitasnya melalui stimulant jambanisasi ke seluruh wilayah. Dimulai dari program jambanisasi di tahun 2013, sampai dengan tahun 2017 sebanyak 12.274 unit jamban telah berhasil dibangun.

Menurut Tiwi, pada 2018 pembangunan jamban sebanyak 4.130 telah dilaksanakan dan untuk 2019 ini, Pemkab juga menyiapkan 4000 jamban untuk didistribusikan ke wilayah yang belum memiliki akses sanitasi. Menurutnya, akses sanitasi yang baik sangat penting, namun hal itu butuh partisipasi, karena Pemkab Purbalingga  tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh masyarakat.

“Saya minta kegiatan ini dapat memicu desa/kelurahan lain untuk segera ODF. Ini menjadi pekerjaan rumah Dinas Kesehatan agar bagaimana seluruh desa di kabupaten Purbalingga segera mendeklarasikan sekaligus mengimplementasikan ODF di desanya masing-masing,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg. Hanung Wikantono untuk mencapai target 239 desa/kelurahan di kabupaten Purbalingga menjadi ODF, pihaknya terus melakukan berbagai program penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga melakukan pemicuan melalui berbagai program seperti pelatihan dan pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) di masyarakat maupun sekolah, melaksanakan program sanitasi total berbasis lingkungan (STBL) dan dukungan stimulant melalui program jambanisasi.

“Rata-rata setiap tahun kami menyiapkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk menyalurkan 4000 jamban kepada masyarakat. Kalau pemberdayaan bagus bisa mencapai 7000 jamban terpasang,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Hanung, dari 239 desa/kelurahan yang ada terdapat 149 desa/kelurahan yang sudah ODF. Sedangkan di tingkat kecamatan sudah ada 4 kecamatan ODF yakni Kecamatan Karangjambu, Kemangkon, Karangreja, dan Kejobong. “Lainnya terus kita pacu untuk segera ODF tentu bekerjasama dengan komponen masyarakat lainnya,” tambahnya. (Hr/humas Purbalingga)