PURBALINGGA_Pengurus Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Quran (Badko TPQ) Kecamatan se-Kabupaten Purbalingga dikukuhkan. Pengukuhan ketua dan pengurus Badko TPQ tingkat kecamatan se Purbalingga ini dilakukan oleh wakil ketua I Badko TPQ Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Fauzan, MA.,  didampingi Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B Econ MM., dalam acara Musyawarah Daerah TPQ Purbalingga, di pendopo Cahyana, Sabtu (7/3).

Ketua panitia penyelenggara Musda Badko TPQ Purbalingga Syarif Hidayat mengatakan, kegiatan musyawarah daerah ini terselenggara karena adanya desakan dan tuntutan dari badko-badko TPQ yang ada di kecamatan. “Kepengurusan Badko TPQ Purbalingga sudah vokum hampir 10 tahun. Sejak dilantik sampai sekarang tidak pernah berkumpul, sementara badko di tingkat kecamatan sudah mulai menggeliat, aktifitasnya sudah banyak dan ketika muncul persoalan bingung, mau mengadu kemana?,” ungkapnya.

Desakan inilah menjadikan Syarif yang juga pengurus badko provinsi memberanikan diri seijin ketua badko provinsi menyelenggarakan musyawarah daerah dengan satu agenda berupa pembentukan kepengurusan yang baru periode 2020 -2024.

Wakil ketua I Badko Provinsi Jawa Tengah Muhammad Fauzan MM usai pengukuhan menuturkan, perkembangan TPQ saat ini luar biasa. Paling tidak di Jateng sudah ada 140 000 TPQ dan terus bermunculan TPQ-TPQ baru. Tentu organisasi/lembaga yang besar ini jika tidak diorganisir dengan baik akan terseok-seok. “TPQ sebenarnya merupakan pendidikan komplemen disaat pendidikan Al Quran yang semestinya merupakan kewajiban orangtua, tetapi karena kemajuan jaman dan di sekolah-sekolah tidak ada waktu. Sehingga TPQ sebagai pendidikan karakteristik ini yang hanya satu jam sekali, pengurus harus semakin kreatif di tengah perkembangan dan kemajuan teknologi,” katanya.

Fauzan menjelaskan, keberadaan TPQ sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi. Sejak dua tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan perhatian luar biasa dengan memberikan honor bagi ustadz-ustadzah. Bantuan dari pemerintah ini bagi Badko TPQ di tingkat kecamatan diharapkan dapat membina badko-badko TPQ yang ada di tingkat kelurahan/desa utamanya dalam mengurus ijin operasional. Pasalnya ijin ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi yang biasa dipanggil Tiwi menyambut baik adanya Musda Badko TPQ tingkat Kabupaten Purbalingga karena kepengurusan Badko TPQ sudah lama vokum. “Kebetulan beberapa waktu lalu, saya didatangi pengurus badko TPQ baik tingkat kabupaten maupun kecamatan. Mereka menceritakan bahwa kepengurusan badko TPQ sudah lama sekali tidur. Oleh karenanya mereka berniat menggelar Musda dalam rangka re-organisasi kepengurusan,” jelas Tiwi.

Kepada pengurus yang nantinya terbentuk ini, diminta untuk dapat bersinergi dengan pemerintah daerah agar program yang digagas Badko TPQ dapat berjalan. “Saya berharap koordinasi, sinergitas yang telah terjalin dengan baik ini mampu kita tingkatkan untuk tahun-tahun yang akan datang, sehingga kita bisa bersama-sama untuk bagaimana memajukan TPQ yang ada di Kabupaten Purbalingga,” jelasnya.

Tiwi juga mengungkapkan TPQ merupakan gardan terdepan dalam rangka menangkal hal-hal yang negatif. Karena saat ini bangsa Indonesia dihadapkan oleh berbagai macam permasalahan dengan memasuki era industri 4.0. Ini secara tidak langsung menimbulkan permasalahan sosial jika tidak siap. Permasalahan sosial yang muncul berupa degradasi moral. “Karena saya tahu betul manfaat TPQ dalam membentengi generasi muda, saya akan menyisihkan anggaran dalam APBD Perubahan 2020 nanti agar Badko TPQ kabupaten dapat mensupport Badko TPQ di tingkat kecamatan. Saya harap pengurus TPQ mampu mewujudkan Kabupaten Purbalingga sebagai Kabupaten Bebas Buta Huruf Al Quran,” tuturnya. (u/humpro)