Purbalingga_Bupati Purbalingga minta kepada peserta sarasehan kebangsaan, untuk menjadi pelopor semangat kebangsaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan sarasehan kebangsaan, disamping menambah semangat nasionalisme, dan cinta tanah air, juga untuk meningkatkan persaudaraan, kerukunan dan keguyuban.

Sarasehan kebangsaan diisi oleh pemateri dari Polres Purbalingga, Kodim 0702 Purbalingga dan Kejaksaan Negeri Purbalingga, diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama, parpol. ormas, tokoh pemuda, tokoh wanita dan LSM, berlangsung di balai desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, Rabu (11/9).

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan sambutan mengungkapkan, guyub rukun dan kerukunan merupakan modal dasar untuk menjadi bangsa yang maju. Karena sehebat apapun pimpinan mulai dari kades, camat, bupati maupun presiden, tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila masyarakatnya tidak rukun.

“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat Kecamatan Bojongsari atas sengkuyung warga Kecamatan Bojongsari terhadap berbagai program-program dari pemerintah daerah, karena selama ini kegiatan pemerintah selalu disengkuyung dengan baik oleh warga masyarakat Bojongsari”, tutur Bupati Tiwi.

Dalam kegiatan ini, Bupati Tiwi banyak melemparkan pertanyaan masalah kebangsaan, mulai dari sejarah Pancasila, Sumpah Pemuda, sampai masalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Peserta yang menjawab dengan benar, Bupati Tiwi sudah menyiapkan hadiah.

Disamping memberikan hadiah bagi peserta yang mampu menjawab dengan benar, pada kesempatan yang sama juga diberikan bantuan Orang Dalam Kecacatan Berat (ODKB), atas nama Yasmidi, Nanto dan Wahyu Riana.

Bupati Tiwi juga menyinggung rencana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Patemon yang akan membuat tempat wisata berbasis air. Berharap rencana membuka wisata air ini, tidak bersaing dengan wisata berbasis air yang sudah ada. Namun dapat membidik wahana lainnya, meski demikian Bupati Tiwi mengapresiasi rencana BUMDes setempat karena pembangunan maupun rencana pengelolaannya melibatkan warga masyarakat Kajongan.

Ketua BUMDes Patemon Imam Subaktiyo mengatakan, pihaknya akan membangun tempat wisata Rawa Badak Water Park di atas lahan milik pemerintah desa Patemon seluas 26 ha. Dalam tahap awal ini sedang dibangun jalan menuju lokasi.

Permodalan akan menggali dari dana masyarakat, artinya akan ada penyertaan modal berupa saham. Pihaknya akan mengeluarkan dua macam kertas saham. Pertama akan dikeluarkan saham senilai Rp. 5.000.000,-  per lembar dan dibatasi jumlahnya sebanyak 200 lembar. sedangkan saham yang kedua senilai Rp. 500.000 per lembar. Dengan harapan wisata ini dimiliki oleh masyarakat. Karena prinsip BUMDes Patemon adalah dari kita, oleh kita, untuk kita, sehingga dari hasil wisata ini sebagian masuk pendapatan asli desa (PADes) dan sebagian lainnya dibagikan kepada masyarakat pemilik saham.

Dua sumber air yang akan dimanfaatkan berasal dari kali Badak dan Klewung, yang sangat melimpah. Konsepnya mengacu pada Floating Market (Pasar Apung) di Lembang Bandung,  sedangkan manajemen dan regulasi BUMDes, pihaknya sudah melakukan studi banding ke Umbul Ponggok Klaten. (u_humpro)