PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM berkomitmen menambah honor para Penyuluh Agama Non-PNS yang ada di Purbalingga. Hal itu disampaikan pada acara Jambore Bhakti Sosial Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Purbalingga,  Sabtu (21/12) di Lapangan Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol.

“Pemerintah Kabupaten Purbalingga di dalam APBD 2020 inshaallah telah menganggarkan tambahan honor untuk para Penyuluh Agama Islam Non-PNS. Ada tambahan sebesar Rp 150 ribu. Dan nanti mudah-mudahan setiap tahun bisa naik sehingga kesejahteraan para Penyuluh Agama Islam Non-PNS akan lebih terperhatikan,” kata Bupati.

Melalui adanya tambahan tersebut, maka total honor yang diterima Penyluh Agama Islam Non-PNS yakni Rp 1150.000 per bulan. Honor tersebut dialokasikan kepada jumlah penyuluh yang ada, yakni 162 orang.

Bupati mengapresiasi para penyuluh yang telah bersinergis kepada pemerintah atas dharmabhakti pembinaan umat dan pembangunan di bidang keagamaan. Kerjakeras tersebut diharapkan akan memberi bagi masyarakat. “Terutama dalam mencegah generasi muda dari degradasi moral,” katanya.

“Saya harap Jambore ini mampu meningkatkan kebersamaan rasa kekeluargaan antar jajaran penyuluh agar ke depan akan kompak dan semangat membangun Purbalingga,” katanya.

Ketua Pelaksana Jambore Bhakti Sosial Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Purbalingga Ari Hidayat menyampaikan, Jambore ini guna menyambut Hari Amal Bhakti Kemenag ke 74 dan Hari Jadi Ke-189 Kabupaten Purbalingga.

“Tujuannya yakni untuk menjalin kekeluargaan sesama penyuluh dengan masyarakat luas dan menebar manfaat dengan Bhakti sosial,” katanya.

Bhakti Sosial yang sudah terkumpul dari para donatur kali ini digunakan untuk pembagian 200 sembako kepada masyarakat kurang mampu, 1 pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) penyuluh non PNS Desa Sirau, beasiswa 12 sekolah, dan bantuan untuk 16 marbot masjid.

“Kami 162 penyuluh dibagi 16 kelompok masing 10 orang berjihad beribadah dengan bersih bersih masjid ke seluruh masjid di Tunjungmuli dan berikan cinderamata dari LazizNU PCNU Purbalingga. Besoknya ada Outbond dan Senam, Rakor penyuluh fungsional dari Purbalingga, Cilacap, Banyumas, dan Banjarnegara,” katanya.

Peserta Jambore yakni 231 orang, terdiri dari 162 penyuluh non-PNS dan 69 penyuluh fungsional PNS. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga Karsono SPd MM menjelaskan penyuluh agama memiliki peran yang besar 24 jam melayani masyarakat perihal keagamaan.

“Tugas penyuluh tidak mudah 24 jam mengurusi orang lahir sampai orang mati, Menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat dan pesan negara kepada masyarakat, penyuluh mendidik masyarakat dengan cinta, dan sebagai tempat curhat masalah keagamaan,” katanya.

Sesuai dengan visi Kemenag, para penyuluh diharapkan mengankat derajat masyarakat dari keterbelakangan pendidikan dan kemiskinan. Para penyuluh juga tidak boleh menjadi provokator.(Gn/Humas)