PURBALINGGA-HUMAS, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto telah mengembangkan KKN Posdaya berbasis Masjid. Ada 224 Program Kerja yang dilaksanakan untuk mendukung nya, dengan total anggaran sebesar Rp176 ribu. KKN diikuti oleh 315 orang, selama 45 hari.

Menurut Koordinator Mahasiswa, Taufik Nurohman kegiatan KKN telah mendirikan kelembagaan berbasis masjid sebayak 46 lembaga. Dan telah menguatkan kelembagaan yang telah dilakukan KKN terdahulu sebanyak 46 buah.

“Selain membentuk kelembagaan, KKN juga melaksanakan 124 program di Kecamatan Kutasari dengan angaran sebesar Rp 87 ribu. 100 program di Kecamatan Padamara dengan anggaran sebesar Rp 69 ribu,” ujar Taufik pada saat penarikan KKN di Balai Desa Munjul Kecamatan Kutasari, Rabu (29/4).

Wakil Rektor IAIN, Munjin mengatakan dengan singkatnya program KKN tentunya belum bisa menghasilkan yang maksimal. Namun demikian adanya KKN bisa menularkan virus yang sangat positif di masyarakat. Agar pembedayaan masyarakat yang berbasis masjid itu bisa berkembang.

“Walaupun KKN telah ditarik, namun kegiatannya tetap berlangsung,” ujar Munjin.

Sedangkan Wakil Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan KKN posdaya yang berbasis masjid ini merupakan terobosan baru dalam program KKN. Program ini diharapkan dapat menerapkan ulul albab yang meliputi kedalaman spiritual, kegungan akhlaq, keluasan ilmu dan kematangan professional.

“ Konsep ini sangat bagus sebagai bentuk da’wah bil hal, yakni memadukan peran masjid sebagai pusat keagamaan dan peran sosial masyarakat,” ujar Tasdi.

Tasdi mengatakan kegiatan tersebut sangat sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Purbalingga. Yakni mewujudkan masyarakat Purbalingga yang berakhlaq mulia. Dengan terbinaanya dilingkungan sekitar masjid dapat berkembang dan memberikan multiplier effect pada masyarakat sekitar.

“Selain memberikan nilai tambah bagi masyarakat, KKN dapat berguna dalam mendorong akselerasi pembangunan di Purbalingga,”ujar Tasdi.

Pada penarikan KKN ini juga di selenggarakan pameran dari hasil KKN seperti gula kristal, sapu glagah , makanan tradisional serta handycraf. Ikut hadir pada acara tersebut, para kepala SKPD tingkat Kabupaten, Camat serta jajaran Muspika. (Sapto Suhardiyo)