PURBALINGGA, INFO- Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2017 di Desa Pagerandong Kaligondang yang dimulai 04 Juli 2017, resmi ditutup Komandan Kodim 0702/Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin yang bertindak selaku inspektur upacara penutupan TMMD yang dipusatkan di lapangan Desa Pagerandong Kaligondang, Rabu siang (02/08). Upacara dihadiri Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE. B.Econ., Ketua DPRD Tongat, SH. MM, Forkopimda Purbalingga, jajaran pejabat Pemkab Purbalingga, serta diikuti anggota TNI, POLRI, ormas, dan juga pelajar.

Dalam laporan Perwira Pelaksana proyek TMMD, Pasi Teritorial Kodim 0702/Purbalingga Kapt. Arm. Kadi Suryanto menyampaikan, seluruh kegiatan TMMD berupa bangunan fisik telah selesai 100 % dan sesuai target yag telah ditentukan, berupa pembangunan makadam, pengaspalan jalan, pembangunan talud dan juga rehab gorong-gorong. Sedangkan sasaran pembangunan non fisik yang meliputi penyuluhan bidang mental ideologi, mental kesadaran berbangsa dan bernegara, bidang kamtibmas, kesejahteraan masyarakat dan bidang pertanian juga berhasil baik.

“Manfaat yang dicapai dari hasil TMMD ini adalah membuka jalan alternatif, memperlancar arus lalu lintas, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga meningkatkan peran aktif masyarakat dan juga meningkatkan kesadaran bela negara dan cinta tanah air,” terang Kadi.

Membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) selaku penanggungjawab operasional TMMD, Dedi S. menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan elemen msyarakat sehingga kegiatan TMMD dapat berjalan aman dan lancar.
“Program TMMD yang dahulu pada tahun 1980 dikenal dengan program ABRI masuk desa, selama 37 tahun masih dilaksanakan sampai saat ini mengingat kegiatan ini sangat dibutuhkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena sebagian wilayah di Indonesia adalah pedesaan,” kata Dedi.

Maka keterlibatan TNI, lanjut Dedi S., dalam membangun sarana prasarana dan insfrastruktur wilayah masih sangat relevan dan sesuai dengan koridor undang-undang. Keberhasilan program TMMD sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan juga pemerintah daerah (pemda), maka berdasarkan permintaan pemda dan masyarakat, pelaksanaan program TMMD dirubah sesuai surat Mendagri kepada Gubernur serta Bupati/Walikota Nomor 140/174/SG tanggal 16 Januari 2017 tentang penambahan kegiatan program TMMD dari 2 kali menjadi 3 kali dalam satu tahun.

Menurut Dedi, Program TMMD tahun 2017 adalah tahun ketiga dari rencana strategis TNI AD dari tahun 2015 sampai 2019, dan keberhasilan pada tahun ini akan dijadikan tolak ukur keberhasilan tahun berikutnya. Sasaran fisik program TMMD di seluruh wilayah Indonesia diantaranya adalah pembukaan jalan baru, rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, peningkatan badan jalan dan juga pengerasan jalan.

“Selain itu juga pembangunan dan rehab jembatan, pembutan talud, gorong-gorong, renovasi dan pembangunan rumah ibadah, sekolah dan juga pembangunan rumah tidak layak huni,” kata Dedi S.

Pencapaian sasaran fisik, diimbangi juga dengan pencapaian sasaran non fisik berupa berbagai penyuluhan dan sosialisasi karena sangat dibutuhkan dalam rangka membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat untuk menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan dengan berbagai cara salah satunya adalah masih berkembangnya paham radikalisme di Indonesia.

Setelah pelaksanaan upacara, Wabup Tiwi menerima naskah hasil proyek TMMD dari Dandim 0702/Purbalingga, kemudian didampingi Forkopimda mengunjungi stand pasar murah bahkan berkenan menjual paket sembako murah yang disediakan Dinperindagkop Purbalingga berupa 1 kaleng susu, 1 liter minyak dan 1 kg gula pasir seharga 19 ribu rupiah kepada warga. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan penanaman pohon di area lapangan.

Akses Jalan Tersedia, Pagerandong Inginkan Dibangun Jembatan.

Sementara itu, suksesnya pencapaian sasaran fisik berupa pembangunan pengaspalan jalan dan pembangunan makadam sampai ke tepi sungai Gintung, menyebabkan Kepala Desa Pagerandong Tri Adi Hernowo berkeinginan adanya jembatan penghubung antara desanya, dengan Desa Kaliori Kecamatan Karanganyar.

Menurut Hernowo, pihaknya telah melayangkan permohonan ke Pemkab Purbalingga melalui dinas terkait, dan berharap pada tahun 2018 nantinya, jembatan penghubung akan bisa direalisasikan pembangunannya. Hal ini mengingat keberadaan jembatan tersebut sangat penting untuk kelancaran kegiatan masyarakat.

“Saya harap realisasinya tidak terlalu lama, karena ditakutkan akses jalan yang telah tersedia keburu rusak dan akan membutuhkan biaya perawatan lagi, dan saya kira jembatan penghubung itu sangat potensial, karena akan meningkatkan perekonomian dan mempermudah akses dari kedua desa. (PI-5/PI-4)