PURBALINGGA, INFO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga membantu relokasi bagi 18 Kepala Keluarga (KK) korban bencana tanah longsor di Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol. Bantuan berupa uang tunai Rp 7,5 juta untuk masing-masing KK. Total bantuan yang diberikan langsung oleh Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM sebesar Rp 135 juta. Bencana tanah longsor itu sendiri terjadi pada 21 Desember 2017 silam.

Bantuan itu diberikan kepada 18 KK masing-masing Ny Saimah, Ny Waimah, Kaminto, Mugiono, Ramuji, darmanto, Fahrudin, Edi Sutaryo, Dahirin, Nur Azis, Damuji, Ahmad Fauzi, Ny Sawinah, Muheni, Ny kamini, Ruhyanto, Ruhem dan Samirin.

Bupati Tasdi meminta agar bantuan yang diberikan bisa meringankan warga yang terkena musibah bencana tanah longsor. “Bantuan ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun rumah di lahan relokasi,” kata Bupati Tasdi, Rabu (7/3).

Dikatakan Bupati Tasdi, Pemkab Purbalingga telah bekerjasama dengan Badan Geologi untuk melakukan penelitian kondisi tanah lokasi calon relokasi. Sejumlah lokasi, selain di Sirau, juga telah dilakukan penelitian. Lokasi tersebut meliputi Desa Danasari, Kecamatan Karangjambu, Desa Losari, Sumampir dan Bodaskarangjati Kecamatan rembang, kemudian Desa Kaliori dan Banjarkerta, Kecamatan Karanganyar. “Untuk lahan relokasi di Desa Sirau dinyatakan aman dan layak untuk ditempati,” kata Bupati Tasdi.

Bupati Tasdi menambahkan, selain bantuan relokasi, Pemkab sebelumnya juga telah memberikan bantuan berupa logistik serta bantuan dari PMI sebesar Rp 9 juta dan dari Bazda Rp 7,5 juta.  “Pemprov Jateng juga ikut memberikan bantuan berupa beras sebanyak 3.295 kilogram bagi 659 KK, masing-masing KK sebanyak 5 kilogram. Penerima bantuan beras ini selain korban bencana, juga warga masyarakat terdampak bencana,” kata Bupati Tasdi.

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Dukuh Bandingan, Desa Sirau, Kamis (21/12/2017) sekitar 18.30. Material longsor dengan ketinggian lima meter dan panjang 20 meter mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan terancam tidak bisa ditempat. Tercatat ada 18 rumah warga yang tidak memungkinkan untuk ditempati dan dinilai tidak aman jika tetap di lokasi tersebut.

“Kami atas nama warga masyarakat Desa Sirau, khususnya warga korban bencana tanah longsor menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga dan Pemerintah Provinsi Jateng yang telah meringankan beban warga. Relokasi warga di lokasi yang lebih aman membuat warga tidak was-was lagi terkena longsor,” kata Kepala Desa Sirau, Hendri Sutrisno. (PI-1).