PURBALINGGA, HUMAS – Tak muluk-muluk dan cukup sederhana cita-cita dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mawar I Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Berbekal kekompakan para pengurus dan anggotanya, mereka ingin mewujudkan masuyarata desa yang sehat secara mandiri. Warga juga terus aktif berperan dalam forum kesehatan desa.

“Forum Kesehatan Desa ini mempunyai program kerja berupa Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang didalamnya terdapat Posyandu. Posyandu ini dilaksanakan dari, oleh untuk dan bersama masyarakat,” kata Ketua Posyandu Mawar I Siti Nurngaeni, disela-sela penilaian lomba Posyandu tingkat Provinsi Jateng, Selasa (5/2). Ikut hadir bersama tim penilai istri Gubernur Jateng Sri Suharti Bibit Waluyo.

Menurut Siti Nurngaeni, di Desa Kedungwuluh terdapat empat Posyandu, salah satunya Posyandu Mawar I yang ditetapkan sebagai Posyandu terbaik tingkat kabupaten Purbalingga pada tahun 2012. “Kami tidak hanya melaksanakan lima program utama saja yang meliputi KIA (kesehatan Ibu Anak), keluarga berencana, imunisasi, perbaikan gizi, penanggulangan diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), tetapi juga melaksanakan dan mengembangkan berbagai upaya kesehatan lainnya. Seperti berintegrasi dengan kegiatan Pos PAUD, dan Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu Lansia, Jamkesda dan penyehatan lingkungan. Sehingga tak berlebihan jika Posyandu kami merupakan Posyandu Mandiri atau Posyandu Model,” kata Siti.

Siti menjelaskan, wilayah kerja Posyandu Mawar I berada di Dusun I Desa Kedungwuluh yang terdiri dari 1 RW dan 8 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 912 jiwa atau 289 kepala keluarga (KK). Mata pencaharian penduduk sebagian besar petani, buruh, kemudian PNS, karyawan swasta dan wiraswasta.

“Sasaran Posyandu Mawar I meliputi Pasangan Usia Subur 152 pasangan, wanita usia subur 236 orang, bayi 14 anak, balita 46 anak, ibu menyusui 21 orang, ibu hamil 17 orang dan ibu bersalin 14 orang,” jelas Siti.

Dalam hal pelayanan Keluarga Berencana (KB), tambah Siti, posyandu Mawar I melayani KB sebanyak 129 akseptor dari 152 PUS atau 84,86 persen. Peserta KB ini terdiri dari IUD 5, MOW 16, MOP 3, suntik 90, pil 11, dan implant 4 orang. Selain itu, pengurus Posyandu juga selalu melakukan pelacakan dengan sasaran balita yang dimungkinkan mengalami gizi buruk. “Sampai sejauh ini di wilayah kami tidak terdapat balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM),” tambah Siti. (Humas/y)