PURBALINGGA INFO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Purbalingga mengadakan High Level Meeting (HLM) untuk menyiapkan strategi pengendalian inflasi daerah menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, bertempat di Operation Room Graha Adiguna, Kamis (14/3/24).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny mengatakan, mengacu angka inflasi Banyumas, data inflasi Purbalingga pada bulan Februari 2024 mencapai 2,43 persen year on year (yoy).

“Angka ini lebih rendah dari inflasi Jawa Tengah yang mencapai 2,98 persen,” katanya.

Sementara itu Plh Bupati Purbalingga, Sudono mengingatkan, meskipun inflasi gabungan (yoy) bulan Februari 2024 masih terkendali dan berada di dalam rentang target pemerintah (2.5 ± 1%). Namun yang harus dicermati adalah inflasi dari komponen volatile food yang mencapai 8,47% (yoy) atau di atas target 5% (yoy)

“Seperti kita ketahui bersama menjelang hari raya keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Adapun komoditas yang perlu diwaspadai adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai dan minyak goreng,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin menyampaikan pihaknya telah melakukan pemantauan harga bahan pangan setiap harinya untuk mengendalikan harga pangan di pasaran.

Adapun upaya intervensi yang sudah ditempuh oleh Pemkab Purbalingga diantaranya penyaluran bantuan pangan beras, intensifikasi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM), percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga ke tingkat konsumen.

“Dari Januari sampai 8 Maret 2024 Dinperindag telah menyalurkan 87 ton beras di 19 pasar yang disalurkan kepada para pedagang dengan HET yang ditetapkan Rp10.900, target operasi pasar pada 2024 Dinperindag akan menyalurkan 700 ton beras. Selain itu juga ada operasi pasar beras SPHP yang dilakukan oleh DKPP Purbalingga yang menyasar konsumen langsung dan berlokasi di beberapa pabrik yang ada di Purbalingga,” ungkapnya. (DHS/Kominfo)