PURBALINGGA, HUMAS – Warga desa Babakan, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga pada perayaan idul qurban tahun ini menyembelih 48 ekor sapi dan 19 ekor kambing. Jumlah sebanyak itu merupakan hewan qurban yang di potong di sejumlah wilayah di desa Babakan.

IMG 20131015 142658

Ketua panitia qurban desa itu, Kuswanto merinci, untuk wilayah Kadus I terdapat 17 ekor sapi dan 12 kambing, kemudian kadus II sebanyak 15 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Wilayah lainnya, yakni kadus III menyembelih 11 ekor sapi dan kadus IV sebanyak 5 sapi dan 2 kambing.

“Alhamdulillah tahun ini jumlah total seluruh wilayah Babakan sebanyak 48 sapi dan 19 kambing,” katanya usai pelaksanaan sholat idul adha di lapangan desa setempat, Selasa (15/10).

Terpisah, Ketua qurban Masjid Assalam Puri Babakan Joko Ruswanto menuturkan, di komplek perumahan yang terdiri dari perumahan Puri Babakan, Babakan Baru dan Babakan Asri terdapat empat lokasi penyembelihan hewan qurban.

Warga Perumahan Babakan Baru kali ini menyembelih hewan qurban sendiri dengan jumlah 2 ekor sapi. Kemudian Babakan Asri 1 ekor sapi dan warga RT 32 Puri Babakan menyembelih 3 ekor sapi dan 2 kambing.

“Panitia Masjid Assalam menkordinir penyembelihan 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing,” jelas Joko Ruswanto.

Sementara itu, Ketua takmir Masjid Assalam, H Diyanto yang menjadi imam dan khotib sholat ied mengupas sejarah Nabiyulloh Ibrahim AS yang menjadi teladan umat islam dalam melaksanakan ibadah haji dan idul qurban.

Menurut Diyanto, perilaku nabi Ibrahim AS yang perlu diteladani umat islam diantaranya, keyakinannya akan adanya Alloh benar-benar mantap bebas dari syirik dan diperoleh dengan cara empiris yakni berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang nyata, bukan sekedar meraba-raba.

Teladan lainnya, lanjut Diyanto, Nabi Ibrahim AS memberi teladan kepada kita untuk berjihad, tahan uji dan sabar. Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan keluarganya juga menjadi dasar adanya syariat haji.

“Termasuk diantaranya adalah perintah khitan dan berqurban. Perintah Allah untuk menyembelih putranya Ismail, ternyata hanya untuk menguji ketaatan dan kecintaan Ibrahim kepada Allah SWT. Sehingga kemudian Allah mengganti dengan seekor kambing kibas yang besar untuk disembelih sebagai hewan qurban,” jalasnya.

Peristiwa ini, menurut Diyanto, kemudian dijadikan syari’at qurban yang dilakukan pula oleh segenap umat islam diseluruh jagat raya. (Humas/Hr)