PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan konsep Smart City yang berpihak pada pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), Pemkab menggandeng pengelola wisata D’Las Serang untuk menghadirkan Kampung Inggris Purbalingga (KEEP) sebagai inovasi desa wisata berbasis edukasi dan teknologi.
Kegiatan perdana KEEP ditandai dengan kunjungan SMP Islam Al Azhar 23 Semarang selama dua hari mulai Sabtu (1/11/2025). Sebanyak 27 siswa dan 5 guru pendamping mengikuti kegiatan English Camping dengan antusias, menikmati suasana belajar bahasa Inggris di tengah kesejukan udara pegunungan dan panorama alam khas lereng Gunung Slamet.
Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Pemkab Purbalingga, pengelola wisata D’Las Serang, dan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari hasil Bimbingan Teknis Smart City Kementerian Kominfo tahun 2024, yang menghasilkan Blueprint Smart City Purbalingga serta program Quick Win di bidang pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui KEEP, Pemkab Purbalingga berupaya menciptakan kawasan wisata yang tidak hanya menarik dari sisi alam, tetapi juga memiliki nilai tambah edukatif dan sosial. Masyarakat serta pelaku wisata di kawasan D’Las Serang mendapatkan pembekalan berupa pelatihan bahasa Inggris rutin, hospitality, pemanfaatan media sosial, dan public speaking untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan.
Kepala Desa Serang, Sugito, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun antara pemerintah daerah, pengelola wisata, dan masyarakat.
“Program ini menjadi embrio keberhasilan bagi Desa Serang untuk dikenal sebagai desa bahasa. Selain meningkatkan kapasitas masyarakat, kegiatan ini juga memberikan efek pengganda bagi ekonomi warga sekitar,” ujarnya.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, kawasan wisata D’Las Serang kini mulai bertransformasi menjadi Desa Wisata Bahasa yang menggabungkan unsur pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif. Aktivitas wisata yang semakin berkembang turut mendorong peningkatan daya saing UMKM, penyedia jasa wisata, serta industri kuliner lokal.
Pemkab Purbalingga menilai bahwa keberhasilan KEEP menjadi bukti nyata penerapan Smart City yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program ini membuktikan bahwa digitalisasi dan inovasi tidak selalu harus diwujudkan dalam bentuk teknologi tinggi, tetapi juga melalui peningkatan kapasitas manusia dan kolaborasi antar sektor.
Konsep “Belajar sambil Berwisata, Berwisata sambil Belajar” yang diusung sejalan dengan visi Pemkab Purbalingga untuk menghadirkan destinasi wisata yang inklusif, edukatif, dan berkelanjutan. Selain memperkuat citra D’Las Serang sebagai ikon wisata unggulan, inisiatif ini juga menjadi contoh bagaimana desa dapat tumbuh melalui inovasi dan kemitraan.
Dengan keberhasilan pelaksanaan perdana ini, D’Las Serang Purbalingga diharapkan menjadi model inspiratif integrasi Smart City, eduwisata, dan pemberdayaan masyarakat. Pemkab Purbalingga berkomitmen melanjutkan kolaborasi lintas sektor guna memperkuat posisi daerah sebagai destinasi wisata unggulan yang cerdas dan berdaya saing di tingkat regional maupun nasional. (*)



