Purbalingga – Pasar Murah Ramadhan 2018 kembali dibuka Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Kamis (31/5) di Desa Binangun, Kecamatan Mrebet. Pasar murah kali ini merupakan putaran yang ke dua setelah di Desa Karangnangka, Kecamatan Bukateja 26 Mei lalu.

Pasar murah yang dimulai sejak pukul 06:00 pagi ini terdiri dari 28 stand menyediakan dan menjual berbagai aneka kebutuhan pangan, termasuk fasilitas cukur rambut gratis. Bahkan Pemkab Purbalingga menyediakan 649 kupon kepada masyarakat Binangun untuk bisa memborong secara gratis sejumlah komoditas diantaranya 1 kg daging sapi, 1 kg daging ayam, 1 kg ikan lele, minyak goreng dan satu kantong Beras Purbalingga (Rasbangga). Selain itu, PD Owabong juga memberi jatah 100 paket sembako gratis, demikian juga Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 220 paket.

Mereka yang berpartisipasi menjual kebutuhan di pasar murah ini diantaranya Bank Indonesia Purwokerto, Bank Mandiri dan BNI di Purbalingga, OPD di lingkup Pemkab Purbalingga yaitu Dinperindag, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM dan Bagian Perekonomian Setda Purbalingga.

Selain itu juga didukung instansi vertikal, BUMN, Tim Penggerak PKK Kab. Purballingga, Dharma Wanita Persatuan Setda Purbalingga, Bhayangkari Polres Purbalingga,Persit Kodim 0702/Purbalingga, GOW, Bank Jateng, IKD, KADIN, GAPENSI dan APINDO Purbalingga, Forum BUMD Perbankan Purbalingga, PD Owabong, PD Puspahastama,Perkumpulan Masyarakat Tionghoa, Purbasari Pancuran Mas dan beberapa pihak pendukung lainnya. Mereka menjual berbagai komoditas dengan harga yang cukup murah dengan diskon hingga 50%.

Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM, dalam sambutannya menjelaskan penentuan lokasi Pasar Murah Ramadhan ini dipilih berdasarkan tingkat kemiskinannya. Sementara Desa Binangun ini merupakan salah satu dari 45 desa dengan zona merah kemiskinan di Purbalingga. “Jadi dipilih bukan karena suka tidak suka, tidak sekarepe dewek, tapi dipilih karena termasuk desa dengan zona merah kamiskinan,” tegas bupati.

Bupati Tasdi juga menyampaikan, tujuan dan manfaat diadakannya pasar murah ini yakni untuk menyambung silaturahmi antara pemerintah, dan instansi/organisasi lainnya kepada masyarakat. Sebab dengan bersilaturahmi, kata Bupati bisa menambah rezeki.

“Silaturahmi, tangine gasik, badan kita sehat, banyak berkah, banyak rezeki karena dapat daging sapi, daging ayam, minyak goreng, dan lele gratis. Yang penting pajak tidak gratis karena untuk membangun Purbalingga,” katanya.

Menekan Inflasi

Tujuan ke-dua kata bupati, Pasar Murah ini guna mengatasi lonjakan harga. Biasanya ramadhan dan mendekati Idul Fitri harga-harga barang cenderung naik, termasuk sembako. Hal itu disebabkan permintaan barang yang banyak. ‘Maka pemerintah harus hadir untuk cawe cawe supaya harganya tidak mundak terlalu tinggi yang sekiranya warga masih bisa menjangkaunya,” imbuhnya.

Tujuan selanjutnya yaitu pemerintah ikut membantu meringankan masyarakat pra-sejahtera agar tidak kesusahan membeli kebutuhan pokok. Sebab kata bupati suasana ramadhan dan Idul Fitri sudah selayaknya dirasakan gembira oleh seluruh masyarakat.

“Jangan sampai menjelang Idul Fitri masih  susah tidak punya beras daging. Jadi untuk meringankan kita sama-sama berbagi. Jangan hanya kita yang senang tapi saudara kita juga bahagia, memupuk pesedurluran, dan kebersamaan menjalani Ramadhan,” tuturnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon, Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga Erni Widyawati SSos, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi SH, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Purbalingga Irma Suastika Yuanti. Mereka termasuk bupati masing-masing turut membagikan langsung kepada warga sejumlah komoditas gratis daging sapi, daging ayam, minyak, beras dan ikan lele.(Gn/Humas)