PURBALINGGA INFO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merupakan lembaga resmi yang menjadi mitra Pemerintah dalam menampung zakat-zakat dari para ASN yang ada di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, para ASN Kabupaten Purbalingga didorong untuk membayarkan zakat melalui Baznas. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat sambutan dalam kegiatan inisiasi Gerakan Cinta Zakat dan Sosialisasi Optimalisasi Pengelolaan ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah), pada Hari Senin (17/4), bertempat di Pendopo Dipokusumo Purbalingga.

Bupati Tiwi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa salah satu permasalahan mendasar yang nampak adalah perihal angka kemiskinan ekstrim. Namun kini permasalahan angka kemiskinan ekstrim tersebut cenderung mengalami tren penurunan.

“Angka kemiskinan ekstrim ini tentu menjadi tugas kita para ASN se Purbalingga untuk melakukan intervensi agar angka kemiskinan ekstrim di Tahun 2024 bisa tuntas menjadi 0%,” ujar bupati.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Bupati Tiwi, segenap jajaran OPD sudah ditugaskan untuk menindaklanjuti dan melakukan pembinaan sejumlah 62 wilayah desa ekstrim yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga.

“Oleh karena itu, kita perlu menggandeng Baznas sebagai mitra resmi Pemerintah untuk membentuk UPZ atau Unit Pengumpul Zakat di setiap OPD dan Kecamatan. Apabila seluruh ASN membayarkan zakat melalui Baznas, maka total potensi yang bisa dikumpulkan senilai 12 miliar rupiah,” jelasnya.

Di samping itu, dalam rangka mengumpulkan potensi zakat ASN Purbalingga secara optimal dan penanganan kemiskinan ekstrim, Baznas lah yang menjadi mitra pemerintah Daerah.

Selain itu, Ketua Baznas Kabupaten Purbalingga, Sudjianto, dalam laporannya menyampaikan bahwa sejauh ini Baznas telah berhasil melakukan pengumpulan zakat senilai Rp 3 miliar dan akan disalurkan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Harapan dari adanya kegiatan sosialisasi optimalisasi ZIS ini, kami Baznas dapat membantu Pemerintah Daerah dalam rangka mengatasi permasalahan masyarakat, utamanya adalah masalah kemiskinan,” pungkas ketua Baznas. (GIN/Kominfo)